HERALD.id, Cianjur – Sebagai bentuk kekecewaan terhadap Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil karena Upah Minimum Kabupaten Cianjur Tak kunjung naik, serikat buruh yang tergabung di Serikat Pekerja Nasional (SPN) akan mendatangi kota Bandung.
Sebelum keberangkatan, massa buruh yang di perkirakan berjumlah lima ratus orang berkumpul di kantor Sekretariatan SPN, Selasa (28/12).
Sejumlah tempat di kota Bandung yang akan menjadi tujuan unjuk rasa diantaranya Gedung Sate dan Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat.
Ketua SPN Cianjur Hendra Malik mengatakan, meski ada unjuk rasa, namun tak sampai menghentikan produksi di beberapa pabrik di Kabupaten Cianjur.
“Kita berangkat 500 orang perwakilan, yang lain masih tetap ada yang bekerja karena semuanya produksi tetap berjalan,” katanya.
Hendra menambahkan, SPN Cianjur akan melakukan unras ke dua tempat untuk menyuarakan tuntutannya.
“Kami akan intruksikan nanti temen-temen untuk datang membawa semua anggota ke gedung sate dan terakhir ke rumah Dinas Gubernur,” ujarnya.
Hendra menyebut, keputusan Gubernur Jabar sangat tidak berpihak kepada kaum Buruh Cianjur ditengah keputusan kenaikan UMK di beberapa kota dan Kabupaten di Jawa Barat.
“Surat terakhir rekomendasi dari Bupati itu kenaikan di angka 6,5%, lah kenapa Cianjur sekarang tetap 0%,” paparnya.
Hendra berujar, adanya informasi kenaikan UMK di provinsi Jawa barat berdasarkan survei atau data dari Badan Pusat Stastik (BPS). Tetapi UMK Cianjur tetap tidak naik.
“Ini adalah sebuah keanehan, padahal dengan naiknya UMK, perekonomian termasuk daya beli para kaum buruh juga bisa ikut naik,” terangnya.
Jika tuntutannya tidak di kabulkan, pihaknya akan terus melakukan aksi sampai tiga hari ke depan.
“Saya pastikan sampai nanti Gubernur mau merevisi, ketika memang tidak kita kan menginap tanggal 28,29 dan 30,” pungkasnya.