Dompet Dhuafa Distribusikan Kurban ke Negara-Negara Krisis Pangan

- Islam Journey
  • Bagikan
Dompet Dhuafa akan melaksanakan Tebar Hewan Kurban (THK) di Somalia pada Iduladha 1444 H/2023 M

HERALD.ID,JAKARTA — Melalui data Global Humanitarian Overview 2022, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa hampir seperempat juta orang di Somalia menghadapi isu kelaparan saat musim kekeringan yang makin memburuk serta harga pangan global yang mendekati rekor tertinggi. Tanpa adanya bantuan kemanusiaan, ada sekitar 3,5 juta warga Somalia yang diprediksi akan menghadapi food insecurity akut.

Permasalahan ini menggugah Dompet Dhuafa untuk melaksanakan Tebar Hewan Kurban (THK) di Somalia pada Iduladha 1444 H/2023 M, yang juga telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya. Berkat kebaikan hati para donatur, pada tahun 2022, tepatnya pada tahun lalu, Minggu (10/7/2022), Dompet Dhuafa berhasil menyembelih 11 ekor sapi dan membagikan dagingnya kepada warga di pemukiman pengungsi di Baidoa, Somalia.

Abdirahman Abdirisak selaku Executive Director Tadamun Social Society (TASS), mitra sosial Dompet Dhuafa, menyampaikan bahwa program THK Dompet Dhuafa telah membahagiakan keluarga yang terdampak kekeringan serta yang berpenghasilan rendah di Hari Raya Iduladha. THK 1443 H telah berhasil menjangkau ratusan keluarga miskin di pengungsian Somalia yang hanya bergantung pada bantuan orang lain. Dari ratusan keluarga tersebut, terhitung sebanyak 3.254 penerima manfaat mendapatkan daging kurban.

Seorang janda, Nasro Ahmed Artan (45) beserta 6 anaknya yang masih kecil menjadi salah satu penerima manfaat daging kurban THK. Nasro mengaku senang telah menerima daging kurban. Ia menjelaskan bahwa daging kurban adalah makanan daging pertama yang didapat keluarganya sejak 8 bulan berada di pengungsian. Mereka memakan sebagian daging tersebut dan membuatnya sebagai Oodkac (daging yang diawetkan secara tradisional).

“Pertama, terima kasih kepada Allah, dan kemudian saya berterima kasih kepada Dompet Dhuafa dan masyarakat Indonesia. Anda adalah Saudara kami yang sebenarnya. Terima kasih untuk hadiah daging ini. Saya dan anak-anak saya merasa senang luar biasa dan daging ini datang dalam situasi di mana kami merasa membutuhkan daging. Semoga Allah merahmati saudara-saudara kita dari Indonesia,” ucapnya.

Nasro menceritakan, ia mengungsi dari sebuah desa yang terletak 50 km di utara Baidoa karena kekeringan di daerahnya. Sebelum kekeringan, keluarga mudanya memiliki ladang gandum dan jagung serta 50 ekor kambing dan 10 ekor sapi. Sayangnya, kekeringan tidak menyisakan satu pun dan menutup semua sumber pendapatannya, sehingga keluarganya masuk dalam kemiskinan.

Untuk menjamin kelangsungan hidup keluarganya, Nasro harus berjalan selama 5 hari menggunakan gerobak keledai dengan menggendong anak-anak di punggungnya. Hal tersebut dilakukannya semata untuk mencari bantuan dan perlindungan dari kekeringan dan kelaparan yang mengancam.

Nasro merenungkan situasinya seraya berkata lirih, “Kami kadang-kadang tidak punya apa-apa untuk dimakan dan anak-anak menangis berjam-jam, tetapi saya tidak punya apa-apa untuk diberikan kepada mereka.”

  • Bagikan