HERALDHITS, JAKARTA – Tertawa ternyata tak hanya dapat menghadirkan rasa bahagia, tetapi juga menyehatkan tubuh. Orang-orang yang sering tertawa cenderung memiliki tingkat peradangan jantung yang lebih rendah dan kesehatan jantung yang lebih baik.
Manfaat tertawa bagi kesehatan jantung diungkapkan dalam sebuah studi yang telah dipresentasikan dalam pertemuan tahunan European Society of Cardiology di Amsterdam, Belanda. Studi ini melibatkan 26 orang partisipan dengan rerata usia 64 tahun. Seluruh partisipan terdiagnosis dengan penyakit jantung koroner.
Selama studi, para partisipan dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama diminta untuk menonton dua acara komedi di televisi berdurasi satu jam setiap pekan. Sedangkan kelompok kedua diminta untuk menonton dokumenter dengan topik yang serius seperti politik atau hutan hujan Amazon tiap pekan.
Setelah 12 pekan, tim peneliti menemukan bahwa partisipan di kelompok pertama yang menonton tayangan komedi mengalami perbaikan kesehatan jantung yang signifikan. Jumlah oksigen yang yang bisa dipompa ke seluruh tubuh oleh jantung mereka mengalami peningkatan sebesar 10 persen.
Tim peneliti juga menemukan adanya perbaikan kemampuan arteri atau pembuluh darah untuk melebar pada partisipan yang mendapatkan “terapi tertawa” dengan menonton tayangan komedi. Tak hanya itu, penanda peradangan pada kelompok ini juga mengalami penurunan yang signifikan bila dibandingkan dengan kelompok kedua.
“Peradangan memiliki peran besar dalam proses aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di arteri,” ungkap ketua tim peneliti dari Hospital de Clinicas de Porto Alegre, Prof Marco Saffi, seperti dilansir The Guardian pada Rabu (30/8/2023).
Prof Saffi mengungkapkan bahwa pasien penyakit jantung koroner yang datang ke rumah sakit memiliki banyak penanda peradangan.
Studi ini, lanjut Prof Saffi, menunjukkan bahwa terapi tertawa bisa menjadi intervensi yang baik untuk pasien penyakit jantung.
“(Terapi tertawa merupakan intervensi yang baik) yang bisa membantu menurunkan peradangan serta mengurangi risiko serangan jantung dan strok,” tambah Prof Saffi, seperti dilansir WebMD.
Menurut Prof Saffi, terapi tertawa bisa diimplementasikan pada institusi-institusi dan sistem layanan kesehatan. Terapi tertawa dapat ditujukan untuk pasien-pasien yang berisiko terhadap beragam masalah kesehatan jantung.
Selain itu, Prof Saffi mengungkapkan bahwa terapi tertawa tidak harus dilakukan dengan menonton acara komedi di televisi.
Para pasien bisa melakukan terapi tertawa dengan banyak cara, termasuk menonton acara komedi stand up atau meluangkan waktu yang menyenangkan dan penuh tawa bersama teman serta keluarga.
“Orang-orang perlu mencoba beragam hal yang membuat mereka tertawa, setidaknya dua kali dalam satu pekan,” kata Prof Saffi.
Menurut Prof Saffi, tertawa bisa menyehatkan jantung karena tertawa melepaskan endorfin di dalam tubuh. Keberadaan endorfin ini dapat membantu menurunkan peradangan dan membantu merelaksasi jantung serta pembuluh darah.
Selain itu, tertawa dapat menurunkan kadar hormon stres. Seperti diketahui, hormon stres kerap memberikan tekanan lebih pada jantung.
“Tertawa secara umum membantu orang-orang merasa lebih bahagia, dan kita tahu, ketika orang lebih bahagia mereka cenderung lebih patuh untuk mengonsumsi obat,” ujar Prof Saffi.