Sekda Jabar, Herman Suryatman Soroti Pembangunan
Herman Suryatman pun menyoroti sejumlah isu pembangunan di Jabar, di antaranya BRT dan LRT Bandung Raya. Juga TPPAS Legoknangka, penataan Cekungan Bandung, pengendalian inflasi serta menurunkan stunting.
Khusus stunting, dia mempunyai catatan berdasarkan survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Dia menyebut, prevalensi balita stunting di Jabar pada 2022 mencapai 20,2% atau menempati peringkat ke- 22 secara nasional.
“Masih 20,2 persen dan kami akan turunkan. Lebih cepat lebih baik karena stunting terkait dengan pertaruhan kita ke depan,” ujar Herman Suryatman.
”Apalagi, kami menghadapi bonus demografi. In Shaa Allah, kami akan dorong zero new stunting atau tidak ada stunting baru,” sambungnya.
Sementara urusan kemiskinan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar per Juli 2023, tingkat kemiskinan berada di angka 7,62%. Sementara persentase penduduk miskin secara nasional pada Maret 2023 sebesar 9,36%.
“Kami di bawah nasional, tetapi tetap harus turunkan. Lalu angka pengangguran terbuka Jabar adalah 7,44 dan nasional 5,32. Jadi, kami di atas rata-rata nasional. Ini PR yang sangat berat,” tuturnya.
Untuk menjawab semua tantangan itu, Herman berharap Setda, perangkat daerah, dan unit kerja lain bisa solid. Terutama dalam berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemerintah Kota (Pemkot). (*)