Sekda Provinsi Jabar: Rapat Konsolidasi Maraton untuk Eksplorasi Isu Strategis
Herman Suryatman mengungkap tujuan menggelar rapat konsolidasi secara maraton dengan para asisten daerah. Dia menilai, giat itu menjadi sarana untuk mengeksplorasi berbagai isu strategis dan potensi pembangunan di Jabar.
Selanjutnya, setiap asisten daerah akan membangun desain atau proses bisnis. Dia menilai, kinerja Pemprov Jabar sudah baik. Namun, kinerja sebagai sebuah provinsi menjadi aspek yang harus terus mengalami peningkatan.
“Kinerja pemerintah daerah, indikatornya jelas. Dari sistem merit, ada SAKIP, pengelolaan arsip dan lain sebagainya. Tapi yang unik, ternyata tidak serta merta relate dengan indikator makro pembangunan,” tuturnya.
Herman Suryatman mencontohkan, tingkat pengangguran terbuka pada akhir 2023 masih di angka 7,44%. Sementara rata-rata nasional adalah 5,32% dan Jabar menjadi provinsi paling dekat dengan Ibu Kota Negara (DKI Jakarta).
“Saya kira ini tidak main-main dan harus kita akselerasi. Eksekusinya tidak bisa sendiri karena tidak ada satu pun warga Jabar langsung di bawah Pemprov. Melainkan, ada di bawah desa atau kelurahan,” ungkapnya.
Oleh karena itu, kolaborasi yang sudah berjalan baik dengan Pemerintah Kota (Pemkot) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) harus meningkat dan tersinergi. Dia pun mencetuskan gagasan sistem coaching, konseling, hingga monitoring untuk mendorong akselerasi sektor-sektor pembangunan yang masih kurang.
“Jadi, kabupaten dan kota yang relatif ‘ketinggalan’ kita konseling, yang ‘sedang’ kita coaching dan yang ‘bagus’ kita monitoring. Kalau masih kurang, masih ada perguruan tinggi, kita bisa bahu-membahu, bekerja sama,” pungkas Sekda Provinsi Jabar. (*)
