HERALDJABAR.COM, CIANJUR – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin menaruh perhatian khusus terhadap peristiwa tanah bergerak di Kabupaten Cianjur. Dia menginstruksikan tiga pihak agar segera melakukan asesmen di Kampung Sukajadi, Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung.
Ketiga pihak tersebut adalah Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur. Bey Machmudin menyebutnya selepas mengunjungi 65 kepala keluarga terdampak di pengungsian.
“Saya minta untuk segera asesmen, apakah (lokasi) ini masuk zona merah dan harus melakukan relokasi? Jangan sampai, masyarakat tidak diberi kepastian bagaimana ke depan,” ungkapnya melansir laman resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.
Bey Machmudin pun mengaku mendapat banyak keluhan dari masyarakat yang berada di tempat pengungsian. Dia mengatakan, para pengungsi tetap khawatir karena peristiwa tanah bergerak masih berlangsung.
“Masyarakat menyampaikan, memang tanah masih suka bergerak. Terima kasih kepada masyarakat yang dengan sadar sudah mengungsi,” tutur Pj Gubernur Jabar.
Dia menilai, keselamatan masyarakat di lokasi kejadian harus menjadi dasar bagi Bupati Cianjur, Herman Suherman. Beserta seluruh jajarannya untuk bergerak dengan cepat memberi kepastian relokasi.
“Ke depan mereka (pengungsi) bagaimana? Tadi ada yang bekerja dan masih sekolah. Jangan sampai, mereka terlalu lama di pengungsian,” ujarnya.
“Jadi, semuanya harus bersama-sama. Saya minta secepatnya. Secara kasat mata ini dirasakan bergerak terus. Jadi tidak mungkin lagi tinggal di sini, harus relokasi,” lanjutnya.
Pemprov Jabar sendiri telah menyiapkan dapur umum dan keperluan mandi, cuci, kakus (MCK) bagi masyarakat. Mereka mendirikannya dalam masa transisi sebelum adanya keputusan relokasi atau tidak.