HERALDJABAR.COM, BANDUNG – Bencana banjir di Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah merusak sejumlah struktural infrastruktur publik. Bahkan, telah merenggut empat korban jiwa selama 2024 (31 Januari hingga 2 Mei).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Jabar, Ika Mardiah pun memberikan komentar. Dia menuturkan, berdasarkan data Bidang Statistik, sepanjang Januari-Mei 2024 telah terjadi 94 bencana alam banjir.
Jumlah tersebut melanda 25 kota/kabupaten yang ada di Bumi Pasundan setiap kali terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Hanya ada dua wilayah yang tak terlalu merasakan dampaknya, yakni Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran.
“Kejadian banjir terbanyak adalah Kabupaten Bandung dengan 10 kejadian dan sembilan di Kabupaten Bogor. Kemudian Kabupaten Sukabumi dengan delapan kejadian,” ungkap Ika Mardiah pada Kamis, 2 Mei 2024.
“Selanjutnya adalah Kota Sukabumi dengan tujuh kejadian. Serta Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Majalengka yang sama-sama terjadi lima kejadian banjir,” lanjutnya dalam Statistika Webinar Series #3 Tahun 2024.
Kadiskominfo Jabar ini menjelaskan, banjir menyebabkan kerusakan struktural infrastruktur publik. Seperti jalan, jembatan dan sistem drainase. Juga kerusakan pada tanaman, perabot luar ruangan dan kendaraan yang terendam.
“Banjir menyebabkan kerusakan struktural pada 21 kabupaten/kota di Jabar. Terdapat empat daerah yang mengalami kejadian banjir tanpa mengalami kerusakan struktural. Itu adakah Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Bogor,” tutur Ika Mardiah.
“Akibat banjir, sebanyak 70 rumah rusak ringan, 15 rumah rusak sedang dan 141 rumah rusak berat. Kemudian 137.153 jiwa terdampak, 4 jiwa meninggal dunia, 33 bangunan lainnya dan 60 fasilitas umum terdampak,” sambungnya.