HERALDJABAR.COM, GARUT – Debat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Garut 2024 berlangsung sengit dan menghadirkan ketegangan. Kondisi itu membuat pihak kepolisian, dalam hal ini adalah Kepolisian Resor (Polres) Garut siaga penuh.
Suasana tegang menyelimuti Hotel Santika, Jalan Cipanas Baru, Kabupaten Garut, Rabu, 23 Oktober 2024. Itu saat debat publik pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Garut untuk Pilkada 2024 berlangsung.
Para calon saling beradu argumen, memaparkan visi dan misi, serta menjawab pertanyaan tajam dari panelis. Di tengah hiruk pikuk debat yang penuh semangat, Polres Garut bersiaga penuh untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
Kepala Polres (Kapolres) Garut, AKBP Mochamad Fajar Gemilang memimpin langsung pelaksanaan pengamanan debat tersebut. Dia pun menekankan pentingnya koordinasi dan kesiapsiagaan dari semua petugas yang terlibat.
“Debat publik merupakan momen penting dalam sebuah proses demokrasi. Keamanan dan ketertiban harus kami jaga dengan baik,” ungkapnya.
Puluhan personil Polres Garut plus bantuan dari Kepolisian Sektor (Polsek) Jajaran berjaga di setiap sudut Hotel Santika. Ada pula Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Jawa Barat (Satbrimob Polda Jabar) dan TNI.
Hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Garut. Mereka bersiaga dengan peralatan keamanan lengkap untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi.
“Kami telah melakukan pemetaan terhadap potensi kerawanan dan menyiapkan langkah-langkah antisipasi. Kami juga telah berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk memastikan kelancaran dan keamanan acara,” tutur AKBP Mochamad Fajar Gemilang.
“Semoga debat ini dapat memberikan informasi bermanfaat bagi masyarakat Garut dalam menentukan pilihan. Kami berharap, Pilkada Garut 2024 dapat berjalan aman, damai dan demokratis,” sambung Kapolres.
Suasana tegang dan penuh semangat dalam debat tersebut menunjukkan betapa pentingnya pilkada bagi masyarakat Kabupaten Garut. Sekaligus menjadi tonggak penting dalam proses demokrasi, menghidupkan perdebatan sehat dan menguatkan partisipasi masyarakat dalam pemilihan pemimpin mereka. (*)
