Aktiv Tanggulangi HIV, Bandung AIDS Coalition Minta Dukungan Komisi D DPRD dan Pemkot

- Jabar, Kesehatan
  • Bagikan
Bandung AIDS Coalition melakukan audiensi dengan Komisi D DPRD Kota Bandung, Selasa, 5 November 2024. (HO DPRD Kota Bandung)
Bandung AIDS Coalition melakukan audiensi dengan Komisi D DPRD Kota Bandung, Selasa, 5 November 2024. (HO DPRD Kota Bandung)

HERALDJABAR.COM, BANDUNG – Bandung AIDS Coalition melakukan audiensi dengan Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung. Pertemuan itu berlangsung di Ruang Rapat Komisi D DPRD Kota Bandung pada Selasa, 5 November 2024.

Iman Lestariyono selaku Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung yang menerima secara langsung audiensi tersebut. Dia bersama jajaran anggotanya, yakni Soni Daniswara, Muhamad Syahlevi Erwin Apandi, Eko Kurnianto dan Agung Firmansyah Sumantri.

Ada pula Susi Sulastri dan Muhammad Reza Panglima Ulung yang mengikuti agenda secara teleconference. Hingga Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung dan Komisi Penanggulangan AIDS Kota Bandung.

Perwakilan Bandung AIDS Coalition (BAC), Andri mengatakan, Kota Kembang menjadi wilayah dengan temuan kasus HIV tertinggi di Provinsi Jawa Barat. Sementara secara nasional, Jawa Barat belum pernah keluar dari kelompok lima besar provinsi tertinggi kasus HIV. Data ini merupakan hasil upaya kolaborasi bersama Dinkes dan Komisi Penanggulangan AIDS, sehingga meraup banyak temuan.

“Di satu sisi, kita di tim melihat ini positif karena fenomena gunung es menjadi terbuka sehingga bisa menanggulanginya. Di sisi lain, tentu menjadi permasalahan epidemi yang masih harus aktif kita tanggulangi. Bagi kita, perlu pengulangan lebih komprehensif dengan melibatkan banyak pihak,” ungkapnya.

Sebagai informasi, BAC merupakan koalisi dari organisasi-organisasi yang bergerak dalam penanggulangan HIV di Kota Bandung. Koalisi ini terdiri dari 16 organisasi yang berisi ratusan anggota. Juga terdapat ragam kegiatan untuk menanggulangi HIV dengan fokus menjangkau, mendampingi dan melindungi dari diskriminasi.

BAC masih banyak menemukan bentuk kekerasan dan diskriminasi terhadap warga dengan HIV. Penelantaran, pengucilan, pengusiran, menerpa masyarakat kota berbasis populasi kunci seperti transgender. Juga pengguna narkotika, lelaki seks dengan lelaki dan wanita pekerja seks yang mengalami eksploitasi, pemerasan, hingga pemerkosaan.

Stay connect With Us :
  • Bagikan