HERALDJABAR. COM, GARUT – Pemerintah Kabupaten Garut melalui tim enumerator telah memulai proses penilaian dampak kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan 4,2 Magnitudo yang terjadi pada 7 Desember 2024. Penilaian ini mencakup verifikasi data rumah terdampak di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Samarang, Tarogong Kaler, Sukaresmi, Cikajang, Pasirwangi, Cisurupan, dan Bayongbong.
Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Didit Fajar Putradi, menyampaikan bahwa jumlah rumah terdampak sementara tercatat sebanyak 224 unit. “Proses assessment hari ini telah selesai untuk 155 unit rumah atau sekitar 69,20 persen dari total sasaran. Data ini bersifat sementara dan akan terus diperbarui,” jelas Didit dalam keterangan tertulisnya.
Rincian Dampak dan Langkah Penanganan
Hingga hari Selasa pagi, (10/12/2024), hasil sementara menunjukkan tingkat kerusakan rumah bervariasi dari sangat ringan hingga sedang. Kecamatan Pasirwangi mencatatkan jumlah rumah terdampak terbesar, yakni 163 unit. Sementara itu, assessment akan dilanjutkan pada hari berikutnya dengan target menyelesaikan seluruh verifikasi.
Sebagai tindak lanjut, pihaknya masih menuggu hasil analisa dari Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan kepala perangkat daerah yang terkait dengan proses assessment bencana. Hal itu dilakukan sebagai langkah strategis dalam upaya penanganan lebih lanjut. Data kerusakan lengkap yang mencakup kategori tingkat kerusakan dan koordinat lokasi terdampak juga dilaporkan untuk membantu proses pemulihan yang tepat sasaran.
Gempa Terkini di Kabupaten Garut
Gempa bumi yang mengguncang Garut ini mengakibatkan kerusakan di sektor permukiman dengan jumlah jiwa terdampak mencapai 676 orang. Pemerintah berkomitmen untuk terus memprioritaskan bantuan bagi masyarakat yang terkena dampak.
Berdasarkan data yang masuk bingga pukul 23.59 WIB tanggal 8 Desember 2024, dari 224 rumah yang terdampak, sudah ada 155 unit rumah yang terverifikasi, dengan rincian 5 unit Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK), 110 rumah rusak sangat ringan (RSR), 31 rumah rusak ringan (RR), 9 rumah rusak sedang (RS), dan tidak ada rumah terdampak yang masuk dalam kategori rusak berat.
Selain permukiman warga, gempa berkekuatan Magnitudo 4.2 ini juga berdampak pada 7 fasilitas ibadah dan 5 fasilitas pendidikan.
Dengan upaya ini, diharapkan proses pemulihan dapat segera dilakukan demi meminimalkan risiko lebih lanjut dan mendukung pemulihan masyarakat. *(Benz)