Hidup dalam Gelap: Kisah Ribuan Keluarga di Jawa Barat yang Belum Teraliri Listrik, Direspon Kang Dedi Mulyadi

- Jabar
  • Bagikan
Dedi Mulyadi. IST

HERALD JABAR, BANDUNG – Malam yang gelap tanpa cahaya lampu menjadi kenyataan sehari-hari bagi ribuan keluarga di Jawa Barat. Sebanyak 140 ribu rumah tercatat belum menikmati akses listrik, membuat kehidupan mereka terisolasi dari kenyamanan dan peluang yang dihadirkan era modern.

“Kami Hanya Punya Lilin untuk Terang”

Siti (40), warga dari pelosok Garut, harus menggunakan lilin untuk menerangi rumahnya di malam hari. Keterbatasan listrik membuat anak-anaknya kesulitan belajar, sementara pekerjaan rumah tangga harus diselesaikan sebelum matahari terbenam.

“Kalau malam, kami hanya mengandalkan lilin. Anak-anak kadang belajar sambil menahan panas karena tidak ada kipas angin,” tutur Siti. Kisahnya adalah potret nyata dari ribuan keluarga di Jawa Barat yang hidup tanpa listrik.

Kang Dedi Mulyadi: “Ini Bukan Sekadar Statistik, Ini Nyawa”

Gubernur Jawa Barat terpilih, Kang Dedi Mulyadi (KDM), mengaku malu mengetahui fakta ini. Baginya, persoalan listrik bukan hanya soal angka, tetapi menyangkut martabat dan kesejahteraan masyarakat.

“Listrik adalah hak dasar. Bagaimana mereka bisa maju jika setiap malam hidup dalam kegelapan? Ini adalah masalah yang harus segera kita selesaikan,” tegas KDM.

Solusi untuk Wilayah Terpencil

KDM merancang strategi untuk menyelesaikan masalah ini. Sambungan listrik PLN akan dioptimalkan di wilayah yang mudah dijangkau, sementara daerah terpencil akan menggunakan pembangkit listrik mandiri berbasis energi terbarukan, seperti tenaga surya.

“Energi terbarukan menjadi pilihan yang tepat untuk wilayah terpencil. Ini bukan hanya solusi praktis, tetapi juga berkelanjutan,” ujar KDM.

Anggaran dan Harapan Baru

Untuk mewujudkan misi ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyiapkan anggaran Rp 420 miliar melalui perubahan APBD. KDM menargetkan pada 2025, tidak ada lagi rumah di Jawa Barat yang hidup tanpa listrik.

“Saya ingin memastikan bahwa semua warga Jawa Barat merasakan terang, baik secara harfiah maupun simbolis,” pungkasnya.

Harapan Keluarga di Pelosok

Bagi keluarga seperti Siti, janji ini membawa secercah harapan. “Kami tidak meminta banyak, hanya ingin listrik supaya anak-anak bisa belajar lebih baik,” katanya sambil tersenyum.

Masalah ini bukan hanya soal fasilitas, tetapi juga soal memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk hidup lebih baik. Dengan komitmen pemerintah, Jawa Barat diharapkan benar-benar menjadi provinsi yang “caang” (terang) dalam segala aspek.****

Stay connect With Us :
  • Bagikan