Misi KOOD Eksiskan Permainan Tradisional Cokok Buah

- Jabar, Olahraga
  • Bagikan
Ketua KOOD, Ahmad Dahlan. (HO Pemkot Depok)
Ketua KOOD, Ahmad Dahlan. (HO Pemkot Depok)

HERALDJABAR.COM, DEPOK – Kumpulan Orang-Orang Depok (KOOD) mempunyai misi untuk mengeksiskan permainan tradisional cokok buah di tengah masyarakat.

Pasalnya, mereka menilai permainan tradisional khas Kota Belimbing tersebut telah hampir punah di era modern sekarang.

Ahmad Dahlan selaku Ketua KOOD mengatakan, anak-anak kini sangat jarang terlihat memainkan cokok buah, padahal dulunya menjadi favorit.

“Dulu ada permainan cokok buah, anak-anak berebut buah yang jatuh dari pohon. Ini bagian dari permainan tradisional masyarakat Depok yang sekarang sudah hilang,” ungkapnya.

“Kami ingin mencoba menghidupkan kembali dan menjadikannya bagian dari olahraga tradisional yang bisa diperlombakan,” sambungnya pada Rabu, 12 Februari 2025.

Baba Dahlan, sapaan akrabnya mengungkapkan, permainan tradisional adalah bagian dari budaya dan identitas lokal yang harus terus lestari.

Dia menegaskan, KOOD bersama Persatuan Olahraga Tradisional Indonesia (Portina) Kota Depok berupaya membangkitkan kembali permainan khas daerah yang hampir punah.

“Kami ingin menggali permainan-permainan khas Depok yang mungkin belum masuk dalam daftar Portina atau KORMI,” tuturnya.

“Kalau belum bisa diperlombakan, setidaknya bisa kami perkenalkan dalam bentuk festival. Ini penting agar generasi muda mengenal permainan tradisional daerahnya,” katanya lagi.

KOOD juga sedang mencari konsep terbaik agar dapat mengembangkan cokok buah sebagai bagian dari olahraga rekreasi yang menarik.

“Kami sedang pikirkan bentuknya, bagaimana sistem permainannya dan buah apa yang cocok. Kalau konsep sudah matang, insyaallah akan kami perlombakan nantinya,” ujar Ahmad Dahlan.

Selain menjaga kelestarian budaya, ada keyakinan terhadap permainan tradisional seperti cokok buah yang mempunyai manfaat bagi perkembangan anak-anak.

“Permainan tradisional itu mendidik anak untuk disiplin, tangguh dan sportif. Sekarang anak-anak sudah kecanduan gadget, jadi kami ingin mengalihkan perhatiannya ke permainan yang lebih aktif dan bermanfaat,” katanya.

“Jadi pada Intinya, semua anak-anak itu dunianya adalah tentang bermain. Kalau kami bisa memperkenalkan permainan tradisional dengan cara yang menarik, mereka pasti tertarik dan lama-lama akan mencintainya,” pungkasnya. (*)

Stay connect With Us :
  • Bagikan