HERALDJABAR.COM, BOGOR – Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengajak Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) untuk ikut serta menghadapi tantangan defisit guru.
Dedie Rachim menyampaikan hal tersebut ketika membuka acara Buka Puasa Bersama ICMI di kediaman pribadi Ketua Umum Prof Arif Satria.
Dia pun menyatakan, terdapat puluhan guru yang memasuki masa purna tugas alias pensiun setiap bulan di Kota Bogor.
Sehingga dalam setahun, jumlahnya dapat mencapai ratusan yang membuat Dedie Rachim melihatnya sebagai masalah besar yang harus terselesaikan secara bersama-sama.
“Dari jumlah guru yang memasuki masa pensiun itu penggantinya tidak banyak,” ungkap Wali Kota Bogor.
“Jika kami hitung, penambahan guru setiap tahun hanya sekitar 30 orang,” sambungnya pada Rabu, 5 Maret 2025.
Wali Kota Dedie Rachim lantas menegaskan, perlu adanya upaya bersama dalam menangani permasalahan defisit guru guna mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Sehingga, langkah-langkah menuju Indonesia Emas juga harus tertunjang dengan jumlah guru yang memadai dan mencukupi kebutuhan sekolah,” tuturnya.
“Dengan begitu, kita bisa mencapai cita-cita Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera pada tahun 2045 mendatang,” tambah Wali Kota Bogor.
Sedangkan Ketua Umum ICMI, Prof Arif Satria memandang, defisit guru merupakan salah satu tantangan selain isu geopolitik, teknologi dan demografi.
Dari sisi demografi, Indonesia mempunyai keunggulan karena bakal mendapatkan bonus demografi pada 2045 mendatang.
Hanya saja, untuk sektor lainnya, perlu adanya langkah bersama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Sehingga, ini menjadi tugas ICMI dalam menyiapkan generasi tangguh dengan kualifikasi yang benar-benar mampu menghadirkan manusia unggul,” ujarnya.
Prof Arif Satria berharap, partisipasi dari seluruh anggota ICMI dalam berbagai program yang telah tergagas, salah satunya menghadirkan Kampung Cendekia.
“Sehingga, ICMI bisa memberikan transformasi nyata di tengah masyarakat untuk bisa menjawab tantangan yang ada,” pungkasnya. (*)
