HERALDJABAR.COM, KAB. SUKABUMI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) terus mencari korban longsor di Kabupaten Sukabumi.
Pencarian melibatkan Tim Gabungan dari BPBD Kabupaten Sukabumi dan aparat setempat pasca bencana alam yang melanda pada Kamis, 6 Maret 2025 malam.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Provinsi Jabar, Anne Hermadiane Adnan mengonfirmasi, tim berhasil menemukan dua korban dalam kondisi meninggal dunia.
Sehingga, jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi tiga orang dan lima lainnya masih dalam pencarian per Jumat, 7 Maret 2025.
“Tiga korban yang telah tim temukan terdiri dari satu warga Kecamatan Simpenan dan dua warga Kecamatan Palabuhanratu,” ungkapnya.
Berdasarkan data yang terhimpun hingga Jumat siang, tanah longsor di Kabupaten Sukabumi turut menyebabkan kerusakan rumah.
Rinciannya, lima unit rusak ringan, enam rusak sedang, enam rusak berat serta 145 terendam.
Sebanyak 20 fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) juga ikut terdampak bencana alam.
Selain itu, tercatat 149 kepala keluarga (KK) atau 264 jiwa terdampak dan yang mengungsi sebanyak 146 KK atau 304 jiwa.
Terdapat tiga KK atau 10 jiwa yang masih dalam kondisi terancam dan perhitungan kerugian material masih dalam proses.
BPBD Provinsi Jabar turut melaporkan kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang terdampak cuaca ekstrem, tanah longsor dan banjir.
Mulai dari Kecamatan Kadudampit, Curugkembar, Simpenan, Palabuhanratu, Waluran, Bantargadung, Cisaat, Cikembar, Warungkiara, Sagaranten dan Lengkong.
Lalu Kecamatan Jampangtengah, Ciemas, Cimanggu, Pabuaran, Gunungguruh, Cikakak, Cicantayan, Cisolok, Sukaraja, Caringin, Cikidang, Jampang Kulon dan Purabaya.
Anne Hermadiane Adnan pun mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan informasi terkait kebencanaan maupun pantauan visual di wilayahnya kepada pihak berwenang guna percepatan penanganan. (*)