HERALD.ID – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali mencuri perhatian saat meninjau normalisasi sungai di Kampung Turi, Kabupaten Bekasi. Saat berkeliling memeriksa kondisi sungai, Dedi tak ragu turun langsung ke perahu penyeberangan dan bahkan membantu mengantar warga menyeberang sungai.
Kehadirannya di lokasi segera menarik perhatian masyarakat. Seperti biasa, warga berkerumun ingin bersalaman atau berfoto dengan sang gubernur yang mengenakan pakaian dan topi serba putih.
“Ini akses untuk dilakukan perluasan sungai relatif cukup,” ucap Dedi sambil menunjuk sungai yang semakin menyempit.
Warga Pilih Menyeberangi Sungai daripada Memutar Jauh
Saat berbincang dengan warga, Dedi mendengar langsung alasan mereka lebih memilih menyeberangi sungai dengan perahu ketimbang memutar melalui jalan darat.
“Kalau lewat jalan biasa, mutarnya jauh sekali,” kata seorang warga yang menyeberang menggunakan sepeda motor.
Pengelola perahu penyeberangan pun membenarkan hal itu. Menurutnya, banyak warga yang menggunakan jasa perahu setiap hari. Namun, ada kendala serius yang mereka hadapi, terutama saat hujan turun.
“Saat hujan deras, air sungai meluap dan banjir. Tanah di tepi sungai ini sering longsor,” ujarnya.
Mendengar hal tersebut, Dedi Mulyadi langsung naik ke atas perahu dan mendayungnya sendiri, layaknya tukang perahu sungguhan.
Sungai Kampung Turi Harus Diperlebar
Menurut Dedi, kondisi sungai di Kampung Turi sudah terlalu dangkal, sehingga menyebabkan air mudah meluap dan menggenangi pemukiman warga.
“Ini harus segera dilebarkan agar air tidak tertahan. Kalau dikeruk dan diperlebar, bisa seperti danau, tidak sampai meluap seperti sekarang,” tegasnya.
Aksi Dedi tak berhenti di situ. Ia bahkan sempat membantu mengantar warga yang ingin menyeberang menggunakan perahu penyeberangan.
“Satu-satu, ayo Bu, ayo Bu,” teriaknya, mengarahkan warga yang naik perahu, layaknya tukang perahu sungguhan.
Momen unik ini pun menjadi perbincangan warga. Gubernur Dedi Mulyadi kembali menunjukkan kedekatannya dengan masyarakat, tak segan turun langsung ke lapangan untuk merasakan sendiri kondisi yang dihadapi warganya. (*)