HERALDJABAR, BANDUNG – Jawa Barat menghadapi kenyataan pahit: tingkat kemiskinan yang tinggi menempatkannya di urutan kedua terbanyak di Indonesia. Menyadari urgensi ini, Gubernur Dedi Mulyadi bergerak cepat dengan merancang tiga strategi utama untuk mengentaskan kemiskinan di wilayahnya.
Dalam rapat bersama Menteri Sosial dan Menteri Kesehatan, Dedi menyoroti akar masalah kemiskinan struktural—mereka yang hidup tanpa rumah layak, akses pendidikan terbatas, serta keterbatasan listrik dan air bersih. Solusi yang ditawarkan berfokus pada tiga sektor utama.
Pertama, pemerataan pendidikan. Pemprov Jabar akan membangun sekolah baru, terutama di daerah yang jauh dari SMA, agar semua anak memiliki kesempatan belajar tanpa hambatan jarak.
Kedua, penyediaan rumah layak huni. Meski regulasi membatasi pemerintah provinsi dalam membangun rumah rakyat miskin, upaya akan tetap diarahkan pada wilayah yang dikategorikan miskin ekstrem.
Ketiga, peningkatan layanan kesehatan. Pemerintah daerah diwajibkan turun tangan agar masyarakat tidak lagi jatuh dalam jerat kemiskinan akibat biaya kesehatan yang tinggi.
Bagi Dedi Mulyadi, kemiskinan juga erat kaitannya dengan pola hidup masyarakat. Maka, upaya ini bukan hanya soal bantuan jangka pendek, tetapi juga membangun kemandirian agar Jawa Barat lebih sejahtera ke depan. (*)
